Sabtu, 13 Desember 2014

Membedakan Tenses (kandungan waktu) dalam bahasa arab, gampang...

Gampang? iyah.. yakni ada anyta apa tidak..
  • Setiap kata kerja yang diawali huruf أ, ت, ي, ن sebagai kata ganti pelaku melekat diawal, pasti kerjaannya belun selesai dikenal sbg Fi'il Mudhari'. Huruf itu kadang disingkat menjadi A-A-ni-y-ta. Jadi kalo ada anyta pasti pekerjaan sudah selesai.
  • Maka bila tak ada huruf pengganti pelaku melekat diawal (salah satu diantara: أ, ت, ي, ن) alias langsung masuk ke huruf miliknya kata kerja maka pasti sudah selesai kerjaannya disebut Fi'il Madhy. Jadi kalo anyta tidak ada berarti pekerjaan sudah selesai.
Fakta diatas apa bila di balik urutannya maka menjadi:
  • setiap kata kerja asalnya hanya terdiri dari huruf akarnya dan ia untuk pekerjaan yang sudah selesai/telah. dikenal sbg Fi'il Madhy.
  • untuk mengubahnya menjadi kerjaan yang belum selesai maka ditambah 'huruf pengganti pelaku' di depan. huruf itu adalah أ(untuk saya), ن(untuk kami), ت (orang kedua/lawan bicara) atau ي (orang ketiga/dia atau mereka)

Jadi secara waktu hanya ada dua jenis yakni:

  1. Sudah selesai. Berarti kerja telah sempurna atau selesai (perfektum)yang dalam bahasa inggris adalah 'past tense'. Fi'il Madhy
  2. Belum selesai. Berarti kerja belum sempurna (im-perfektum) meliputi sedang berlangsung & akan berlangsung. Fi'il Mudhari'
Prinsip sisa: adapun keterangan tentang berapa pelakunya, apa jenis kelaminnya ditahan dulu, yang penting faham satu langkah dulu yakni membedakan sudah atau belum selesai kerjaannya.
untuk contoh perhatikan yg berikut:
جَلَسَ - يَجْلِسُ yang langsung masuk ke huruf akar berarti sudah selesai, yang masuk huruf ya berarti belum selesai


جَلَسَ أَحْمَدُ (Ahmad SUDAH duduk), يَجْلِسُ أَحْمَدُ (Ahmad SEDANG duduk)   

  Terjemah
 Fiil
Mudhoori
Fiil
Madhi
 Kata Ganti
Dia sedang/telah membaca
يَقْرَءُ
 قَرَءَ
هُوَ (dia – laki laki)
 Dia sedang/telah membaca
  تَقْرَءُ
قَرَءَتْ
هِيَ (dia-wanita)
 Kamu sedang/telah membaca
  تَقْرَءُ
  قَرَءْتَ
أنْتَ(Kamu – laki2)
 Kamu sedang/telah membaca
تَقْرَءِيْنَ
 قَرَءْتِ
أنْتِ (kamu-wanita)
 Aku sedang/telah membaca
  أَقْرَءُ
  قَرَءْتُ
أنا (Aku)
 Kami sedang/telah membaca
  نَقْرَءُ
  قَرَءْنَا
نَحْنُ (Kami)


apa yang harus di lihat kemudian? pelajarilah aktif atau pasiv..

Kata kerja aktif melawan kata kerja pasif. Gampang banget...

Prinsip pertama: cukuplah satu tanda untuk mengenal apakah kata kerja maknanya aktif atau pasif yaitu bunyi awal kata.
  • Setiap kata kerja yang awal bunyinya bibir keatas alias bunyi 'a' alias fathah pasti Kata kerja aktif.
  • Setiap kata kerja yang awal bunyinya bibir kedepan alias bunyi 'u' alias dhommah pasti Kata kerja pasif
Prinsip kedua: pelaku yang terkandung:
  • Bila bunyi awalnya bibir keatas/fat'hah ( kata kerjanya aktif ) maka kandungan tersebut adalah untuk SUBJECTnya. Sehingga jenis kelamin, jumlah dan siapanya adalah berkata tentang subyek alias pelakunya.
  • Bila bunyinya awalnya bibir kedepan/dhommah (kata kerja pasif) orang yang disebut adalah untuk OBJECTnya. Laki/perempuannya, jumlahnya dan siapanya adalah untuk mengatakan tentang orang yang tertimpa pekerjan tersebut.
Prinsip ketiga adalah mengikuti prinsip umum yakni: setiap kata kerja selalu terkandung 3 makna:
  • Siapa pelakunya. Terbagi tiga yakni: orang pertama/pembicara, orang kedua/lawan bicara atau ketiga/orang yang dibicarakan.
  • gender. Terbagi dua yakni perempuan/laki-laki
  • jumlah pelaku. Terbagi tiga yakni apakah tunggal, berdua atau banyak.
Saatnya menguji setiap prinsip diatas dengan contoh dibawah, setiap kata kerja yg pasif (di ....) selalu bunyi awalnya bibir kedepan/baris depan atau 'u'[dhommah] dan kata kerja yang aktif selalu bunyi awalnya bibir keatas alias 'a'[fathah].




kata kerja lampau (Fi'il Madhy) أَمَرَ (=memerintah) menjadi  أُمِرَ (=diperintah):
أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ
= aku telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ= kami telah  telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ= engkau (lk) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتِ أَنْ تَعْبُدِي اللهَ
= engkau (pr) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتُمَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ
= kalian berdua telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللهَ
= kalian (lk) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْتُنَّ أَنْ تَعْبُدْنَ اللهَ= kalian (pr) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرَ أَنْ يَعْبُدَ اللهَ= dia (lk) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ= dia (pr) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرَا أَنْ يَعْبُدَا اللهَ= mereka (2 lk) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ= mereka (2 pr) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرُوْا أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ= mereka (lk) telah diperintah agar menyembah Allah
أُمِرْنَ أَنْ يَعْبُدْنَ اللهَ= mereka (pr) telah diperintah agar menyembah Allah

Kata kerja belum selesai (Fi'il Mudhari') يَعْرِفُ (=mengenal) menjadi  يُعْرَفُ (=dikenal):
أُعْرَفُ بِكَلاَمِيْ
= aku dikenal dari bicaraku
نُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا= kami dikenal dari bicara kami
تُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ= engkau (lk) dikenal dari bicaramu
تُعْرَفِيْنَ بِكَلاَمِكِ
= engkau (pr) dikenal dari bicaramu
تُعْرَفَانِ بِكَلاَمِكُمَا
= kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua
تُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِكُمْ
= kalian (lk) dikenal dari bicara kalian
تُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ
= kalian (pr) dikenal dari bicara kalian
يُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ= dia (lk) dikenal dari bicaranya
تُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا= dia (pr) dikenal dari bicaranya
يُعْرَفَانِ بِكَلاَمِهِمَا= mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka
يُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِهِمْ= mereka (lk) dikenal dari bicara mereka
يُعْرَفْنَ بِكَلاَمِهِنَّ= mereka (pr) dikenal dari bicara mereka
Pertanyaan: Mengapa cara membedakannya seperti itu & Apa bedanya dengan pelajaran tata bahasa arab umumnya?
  • karena kita terbiasa melihat kata kerja berdasarkan keadaan kerjaannya yakni aktif atau pasiv.
  • adapun mereka biasa membagi berdasarkan keadaan orangnya yg disebut didalam kata tersebut apakah sebagai object ataukah subject.
sehingga dalam tata bahasa arab umumnya cara membaginya sebagai berikut:
  • Kata kerja aktif disebut فِعْل مَعْلُوْم (Pelakunya diketahui) kemudian orang yg dimaksud dalam kata tersebut di kenal sebagai fi'il. dlm bhs inggrish active participle beredudukan sebagai subject.
  • Kata kerja pasif disebut فِعْل مَجْهُوْل (Pelakunya tidak diketahui/hilang) sedangkan orang yg disebut dalam kata ini adalah orang yang dikenai pekerjaan disebut Naib al-Fa'il /pasive participle dalam makna sebagai object.
  

Mengenal kata, cukup tahu 3 huruf untuk tahu artinya dan wajibnya mengetahui huruf akarnya.

Bismillahirahmanirrahim,

Ane kenalkan prinsip-prinsip yang terkandung tentang kata pada bahasa arab.

  • Prinsip pertama : Kata dibentuk dari gabungan huruf yang 29 (alif sampai ya), bunyian a-i-u, perpanjangan bunyi huruf, pematian huruf & penekanan huruf.
  • Prinsip kedua : hampir seluruh kata dalam bahasa arab berakar pada tiga huruf. Tiga huruf bergabung maka dia akan membentuk arti. contohnya 'ka-ta-ba' artinya telah menulis.
  • Fa-'A-La biasanya dijadikan model/pola bagi kata yang lainnya. Fa disebut akar pertama atau posisi fa, 'A akar kedua alias posisi 'A dan La akar ke tiga alias posisi La.
  • kebanyakan kata benda dibentuk dengan mengaplikasikan pola tertentu kepada 3 huruf akar tersebut. Contoh gabungan perpanjangan pada akar pertama, pengkasrahan pada huruf kedua & pematian huruf ketiga menghasilkan 'faa-'i-l maknanya pelaku. Maka huruf ka-ta-ba dengan pola itu menjadi "kaa-ti-b" artinya penulis.



Untuk mencari arti kata dengan cara mencari tiga huruf akar nya (yang menggantikan posisi fa, posisi 'A dan posisi La) kemudian di padankan kepada Fa-'A-La.

Aplikasinya, untuk mencari kata dalam kamus maka harus mengetahui huruf akar nya seperti contoh di url ini.

cara ini akan terpakai ke hampir seluruh kata-kata termasuk diantaranya:
  1. kata kerja dimana terkandung: informasi waktu, informasi jumlah pelaku dan gender pelakunya.
  2. kata benda, pada bentuk tunggalnya, duanya maupun jamaknya.
Wajib hukumnya mengetahui huruf akar dari setiap kata.

Jumat, 12 Desember 2014

Kata-kata hanya Tergolong menjadi 3 jenis sahaja.


Buat apa sih gambar diatas? itu buat mengelompokkan kata tanpa perlu artinya.. kok bisa yah.. :D
  1. Isim/kata benda: Apa saja yg berakhir tanwin pasti isim. apa saja yg diawali Alif+lam pasti isim/kata benda. apa saja yang setelah fi, bi, ka,  li pasti kata benda.
  2. Fi'il/kata kerja: apa saja yang setelah 'qod', huruf sin, saufa, ta' taknis yg mati pasti kata kerja.
  3. yang selain dua itu pasti harf/partikel.


begitu maksudnya, tanpa mengerti artinya saja orang bisa mengelompokkan kata. Trus buat apa sih? ternyata kata-kata itu jika di rumuskan ada yang:
  1. Memiliki tugas/fungsi: contohnya membuat kata setelahnya berakhir 'an', 'a', 'in', 'i', 'u', 'un'. (kasroh, dhommah, fathah, tanwin, mati/jazm)... Tanpa harus mengerti apa arti katanya kita sudah bisa mengerti mengapa harus dibaca kasroh dan sebagainya.
  2. Nanti untuk bisa mengenali/membentuk mana yang sendirian/berdua/banyak, mana yang lelaki/perempuan, mana yang lampau dan yg bukan dst. Pun kalo anda ditugasi mengubah kata dari tunggal menjadi dua maupun jamak anda bisa melakukannya tanpa mengerti artinya.
  3. terkait dengan 'kerja' atau 'aksi' kita bisa mengenali apakah kata ini maknanya selesai atau belum, siapa yg melakukan, berapa org yang melakukan, apakah bicara pekerjaannya atau orang yg melakukannya atau orang yang terkena dampaknya, dst.
  4. dll, menurut para ahli bahasa. Jadi sebelum pergi ke rumus-rumus pembentukan kata harus mengenal 3 kelompok tadi yg dalam hal ini cara mengenalnya bukan dari arti kata, tetapi dari tanda-tandanya.
kalo ane sendiri belajarnya kayak bayi belajar bahasa ibu yang dimaksud mempelajari dulu arti-artinya meskipun ngak ngerti rumusnya. Adapun pembagian diatas adalah untuk mempelajari rumus dengan rumus nanti lebih mudah & lebih cepat menguasai bahasa arab. Anda yang dewasa silahkan pilih, mau belajar kayak bayi atau belajar kayak matematika...
Bahasa arab adalah matematika.
Bila diamati ia merupakan huruf-huruf yang di susun berdasarkan rumus/formula atau pola. huruf-huruf disusun, kemudian di ikutkan ke pola-pola maka bila polanya begini artinya begini, jika begitu maka artinya begitu.

Apakah bisa mengerti bahasa arab tanpa belajar tata bahasa? Jawabnya bisa, tapi lamaa.. karena dia harus mengartikan sendiri setiap kata, satu kata satu arti satu ingatan. Padahal dengan rumus, satu buah kata kita bisa menebak turunan-turunannya. 

baiklah, secara makna:
  1. Isim atau dlm bahasa kita 'nama' adalah: kata yang tidak ada kandungan waktu didalamnya untuk mewakili sebuah pribadi. Diantaranya: nama diri, nama benda, termasuk juga kata sifat dimana sifat juga mewakili pribadi/zat/benda dipastikan kata tersebut tidak ada kandungan waktu.
  2. Kata kerja: secara arti ada kandungan perbuatan/aksi dimana aksi selalu ada kandungan waktu. Terbagi tiga: 
    1. Kata kerja sempurna (Madhi) yakni sudah selesai sempurna perbuatannya, sudah lalu. 
    2. Kata kerja belum sempurna (mudhore') entah sedang berlangsung atau akan berlangsung.
    3. Kata perintah ('Amr).
  3. Kata pecahan/partikel / harf. Kata yang tidak jelas maksudnya kalo dia sendirian. misal : di, ke, atas, dan, dst. kalo kata ini disampaikan ke orang lain tanpa dipasangkan dgn kata lain maka orang ngak ngerti apa maksudnya.
Emang apa pentingnya sih mengkelompokkannya? bahasa arab ternyata mengikuti rumus, tiap kelompok memiliki tugas  rumusnya sendiri. Sehingga kalo pun belum mengerti arti katanya pun kadang sudah bisa mengetahui benar atau tidaknya pengucapannya. Misal harusnya dibaca kasrah atau di baca dhommah? Chonto: kata "lailatul" pada "lailatul qod'r", gara-gara kata "fi" maka di baca "lailatil qod'r", nggak usah ngerti artinya apa, pokoknya setelah hurf jar diantaranya 'fi' pasti berakhir mulut kebawah (kasrah).

Adapun, ketika belajar mengartikan kalimat ia menjadi sangat penting, masing-masing kelompok akan memiliki tugas & pola perubahannya masing-masing dimana setiap pola akan memberi maknanya masing-masing. Nah itulah kita belajar pengelompokan ini untuk mempelajati matematikanya bahasa arab.

Adapun anda yang tidak ingin menempuh belajar bahasa arab dengan cara matematika maka boleh saja belajar seperti cara bayi belajar. Apa bisa? Bisa, Bukankah Nabi Muhammad disebutnya ummi, tidak bisa menulis maknanya bukan ahli tata bahasa namun tetap menguasai bahasa arab dan berkomunikasi dgn bahasa arab? Masalahnya, kapan anda bisanya kalo kita bukan bayinya orang arab yg bicara dgn bahasa arab?
wallahu A'lam..


Kamis, 11 Desember 2014

Khutbah hajjah per kata

Khutbah hajjah adalah khutbah dimana rasul selalu menggunakannya di awal khutbahnya diantaranya pada jum'ah, ied [hari raya] dst. Mari kita pelajari perkata untuk memahami arti tiap-tiap katanya..




Hadist I


Rabu, 10 Desember 2014

Mengenal negasi untuk masa lalu [lam-mim] & Masa depan [lam-nun], never, never forever

Kita belajar negasi untuk perkara yang telah berlalu [ever] & perkara yang belum & tidak akan pernah terjadi [Never].

pelajaran:

  • - negasi untuk masa yg telah lalu adalah dengan lam-mim.
  • - negasi untuk masa yg akan datang adalah dengan lam-nun.
  • - akibat dari dua jenis negasi ini maka kata kerja dibelakangnya harus berakhir mati, terlihat waw+alif dibelakang sebagai petunjuk banyaknya pelakunya bertanda mati. Biasaya untuk kata kerja aktif kombinasinya adalah tambahan indikasi pelaku di awal [dlm hal ini ta=kalian] dan tambahan wauw+nun di belakang. namun kali ini karena di matikan maka nun di ujung belakang jadi hilang.
  • - dalam kasus lam ini berfungsi sebagai negasi (peniadaan) maka terlihat dlm peta ini disebut lam nafi (peniadaan/negasi)

wallahu A'lam..

(2:24:5)
tafʿalū
kalian mengerjakannya
(2:24:4)
walan
dan tidak akan pernah
(2:24:3)
tafʿalū
mengerjakannya
(2:24:2)
kalian tidak pernah
(2:24:1)
maka- apabila

Kata kerja yg bersatu dgn pelaku & yg dikenainya dlm satu kata, mengenali pelaku & terdampaknya.

Kita belajar mengenali 3 komponen yang bersatu dalam satu kata untuk aktifity meliputi:
- aktifitinya apa
- pelaku aktifnya siapa & berapa
- benda yg dikenainya siapa.
diharapkan ketika mendengar sebuah kata mampu memahami tanda-tanda tiap komponennya & artinya
Terlalu banyak kalimat-kalimat merupakan cerita tentang aktifitas, maka memahami bentuk-bentuk kata ini merupakan hal yg sangat penting.

perkataannya  Pelaku aktif ya [ditengah]  Aktifitynya [di awal] Terdampaknya [di akhir]
   NA [nahnu, kami]  ro-za-qo : telah memberi rekeji, aktifity sudah selesai/sempurna  hum [mereka]
   na [nahnu/kami]  kum [kalian, banyak]
   na [nahnu/kami]  hu [dia, laki laki seorang]
   ta [Anta=engkau]  kho-la-qo : telah mencipta, aktifity sudah selesai, sempurna  tak ada
    na [nahnu/kami]  kum [kalian, banyak]
    ta [Anta=engkau]  nun+ya = aku
    tu [Ana=Aku]  ka [kamu, lelaki seorang]
     ta [Anta=engkau]   hu : dia laki laki seorang
     na [nahnu/kami]    hu : dia laki laki seorang

Kumpulan Do'a Sholat & Bersuci

Do'a setelah wudhu, mari yg ingin bantu terjemahin dlm format audio per lafadz, agar para muslim memahami erti tiap kata yg diucapkannya.. agar membaca do'a tidak serasa membaca mantra-mantra tak tahu makna alias jampi-jampi yang tak dimengerti..



Hadist-Hadist pendek hafalan anak-anak TK:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ  (رواه مسلم).
Artinya : kebersihan merupakan salah satu juz dari iman (HR Muslim)
الصلاة عمود الدين SHALAT TIANG AGAMA
لا تغضب ولك الجنة  “Jangan marah, maka bagimu syurga” (HR.Thabrani)
الدِّينُ النَّصِيحَةُ  “Agama adalah nasihat” (HR Muslim, Abu Dawud dan an-Nasai’i)
من لا يرحم لا يرحم  “Barang siapa tidak menyayangi tidak akan disayangi.” (HR.Muslim)
  “Kebersihan itu sebagian dari (cabang) keimanan.” (H.R Muslim)الطهور شطر الإيمان ( رواه مسلم )  
كل معروفٍ صدقة   “Setiap kebaikan adalah shodaqoh.” (HR. Muslim)

[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 05 doa setelah wudhu-terjemah.wav
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 12 doa istiftah.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 13 doa istiftah ketika shalat qiyamu.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 14 doa ruku.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 15 doa bangun dari ruku' (1).mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 15 doa bangun dari ruku'.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 17 doa sujud ketika shalat qiyamul l.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 18 doa sujud tilawah.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 19 doa duduk di antara dua sujud.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 20 doa tasyahud.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 21 doa setelah tasyahud akhir sebelu.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 22 dzikir setelah shalat.mp3
[SND] Sa'ad Al Ghomidi - 23 doa shalat istikharah.mp3

Daftar Perubahan Kata

Daftar perubahan kata
Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja  Kt Kerja Kt Kerja  PR LK noun nomina
AKAR I II III IV V VI VII VIII IX X
ط و ع
taat
يُطَاعُ
طَآئِعِين
طَوَّعَتْ أَطَاعَ
مُّطَاع
تَطَوَّعَ
مُطَّوِّعِين
طَاعَة طَوْع
أ م ن
aman, iman
أَمِنَ
ءَامِن
ءَامِنِين
ءَامِنَة
مَأْمُون =pelaku pasive
مَأْمَن =pelaku
ءَامَنَ
إِيمَٰن
مُؤْمِن
مُّؤْمِنَٰت=pelaku
مُّؤْمِنَة=pelaku
ٱؤْتُمِنَ أَمَٰنَٰت أَمَٰنَت
ك ف ر
ingkar
كَفَرَ
كَٰفِرُون
كَافِرَة
كَفَّرَ أَكْفَرَ كَوَافِر
كَافِر
كَافُور
كُفُور
كُفْرَان
كُفْر
كَفَّٰرَة
كَافِر
كَفَّار
كَفُور

QS:109 [Al-Kafirun, orang-orang kafir]

(109:2:4)
taʿbudūna
kalian menyembah.
(109:2:3)

apa
(109:2:2)
aʿbudu
aku penyembah
(109:2:1)

bukanlah
(109:1:3)
l-kāfirūna
para kafir!
(109:1:2)
yāayyuhā
"wahai
(109:1:1)
qul
[kau] Katakanlah,
(109:3:5)
aʿbudu
Aku menyembah
(109:3:4)

apa
(109:3:3)
ʿābidūna
(para) penyembah
(109:3:2)
antum
kalian
(109:3:1)
walā
Dan bukanlah
(109:4:5)
ʿabadttum
kalian menyembah.
(109:4:4)

 apa
(109:4:3)
ʿābidun
seorang penyembah
(109:4:2)
anā
saya
(109:4:1)
walā
Dan bukanlah
(109:5:5)
aʿbudu
aku menyembah.
(109:5:4)

apa
(109:5:3)
ʿābidūna
(are) para penyembah
(109:5:2)
antum
kalian
(109:5:1)
walā
Dan bukanlah
(109:6:4)
dīni
agama aku."
(109:6:3)
waliya
dan bagi aku
(109:6:2)
dīnukum
(is) agama kalian,
(109:6:1)
lakum
Bagi kalian